PANGANDARAN JAWA BARAT - Alhamdullilah, pada sub kegiatan penyediaan infrastruktur lumbung Pangan Masyarakat, pada tahun 2022 ada 6 Gapoktan menerima manfaat berupa lumbung pangan dengan melaui sitem swakelola, yakni: 1. Gapoktan Sidamukti Desa Sidamulih Kecamatan Sidamulih. 2. Gapoktan Rahayu Desa Purbahayu, Kecamatan Pangandaran, 3. Gapoktan Sugih Mukti Desa Banjarharja, 4. Kecamatan Kalipucang, 5. Gapoktan Tunas Mukti Desa Sukanegara Kecamatan Padaherang, dan 6. Gapoktan Manunggal Jaya Desa Mangunjaya Kecamatan Mangunjaya.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pangandaran, Dedi Surachman, S.Sos., MM, dalam pidsto sambutannya dalam
acara peresmian Lumbung Pangan masyarakat
berempat di Gapoktan Sida Mukti Dusun Karanghonje RT 005/006 Ds. Sidamulih Kec. Sidamulih, Senin (16/01/2024).
Disampaikannya bahwa, Ketahana pangan tidak hanya berbicara tentang peningkatan menyediaan produksi komoditas pangan untuk memenuhi kebutuhan pada sewaktu waktu. Tetapi juga bagaimana mengembangkan
menjamin ketahanan pangan di masa depan di tengah berbagai permasalahan komplek.
Atas prakarsa dan upaya Pak Bupati H.Jeje Wiradinata, Dinas Kelautan dan Perikanan ketahanan pangan Kabupaten Pangandaran tahun 2022, memiliki beberapa program kerja yang banyak kaitannya dengan masyarakat.
” Dibidang ketahanan pangan, di bidang perikanan, bidang budidaya maupun bidang perikanan tangkap, dengan total anggaran di tahun 2022, dari ke tiga bidang sebesar Rp 12 328 500.000, - (duabelas milyar tigaratus duapuluh delapan juta limaratus rebu rupiah).
Program kegiatan tersebut di antaranya: bidang perikanan tangkap, berupa bantuan Mesin Kapal perikanan, dan GIV TIPS, kepada nelayan dan pelaksanaan acara silaturahmi nelayan (Hajat Laut), “Katanya.
Dedi Surachman melanjutkan bahwa, di bidang perikanan budidaya, telah dilakukan pemberian bantuan pada kelompok budidaya ikan, berupa sarana dan prasarana budidaya ikan udang, budidaya ikan Gurame, budidaya ikan Lele, budidaya ikan Nila, dan sarana prasarana produksi pakan mandiri.
Pada peningkatan hari ikan Nasional tingkat Kabupaten juga, di laksanakan pelantikan Ketua Kor ikan Kecamatan sebanyak 10 orang. Kita aktipkan untuk menjadi Ketua Kor ikan tingkat Kecamatan, supaya program penggemar ikan ini, cepat sampai ke masyarakat.
” Sementara yang telah dilakukan oleh Ketua Kor ikan Kabupaten Pangandaran, Ibu Hjh.Ida Nurlaila Jeje Wiradinata mengucapkan terimakasih atas kerjasama yang telah terjalin selama ini, dan ingsya Alloh untuk di tahun 2023 ini, banyak program kegiatan yang akan melibatkan Kor ikan terkait bagaimana meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat, penggemar ikan sebagai salah satu upaya pencegahan stunting di Kabupaten Pangandaran, ”katanya.
Selanjutnya untuk dibidang ketahanan pangan, terkait bantuan kelompok wanita tani, melalui program pekarangan pangan lestari, sebanyak 13 kelompok, dengan bantuan berupa pemberian bibit tanaman untuk pekarangan rumah anggota, pembuatan rumah bibit, serta bantuan pasca panen.
Alhamdulillah atas prakarsa bapak Bupati H. Jeje Wiradinata juga, Kabupaten Pangandaran melalui Dinas Kelautan Perikanan dan ketahana pangan, telah mendapatkan alokasi anggaran sebesar Lima milyar rupiah (5 m) yang bersumber dari Alokasi Dana Khusus fisik tahun anggaran 2022.
Pada sub, kegiatan penyediaan infrastruktur lumbung Pangan Masyarakat, tahun 2022 penerima mangpaat kegiatan sebanyak 6 Gapoktan yang menerima manpaat dengan melaui sitem swakelola, yakni: 1. Gapoktan Sidamukti Desa Sidamulih Kecamatan Sidamulih. 2. Gapoktan Rahayu Desa Purbahayu, Kecamatan Pangandaran, 3. Gapoktan Sugih Mukti Desa Banjarharja, 4. Kecamatan Kalipucang, 5. Gapoktan Tunas Mukti Desa Sukanegara Kecamatan Padaherang, dan 6. Gapoktan Manunggal Jaya Desa Mangunjaya Kecamatan Mangunjaya.
Ke Enam daerah ini merupakan daerah setra produksi pangan di Kabupaten Pangandaran, akantetapi pasilitas sarana dan prasarananya masih minim, serta sistem manejmen serta pemasarannya di perlukan dukungan dari pemerintah untuk mewujudkan kemandirian pangan di daerah tersebut, “terang Dedi.
Menurutnya, Jenis bantuan penyediaan Infrastruktur Lumbung Pangan dan sarana pendukung lainnya, terdiri dari, pertama pembangunan gudang lumbung pangan masyarakat yang memiliki kapasitas 100 ton, ukuran lumbung kurang lebih 21 m, x 8 m, x 5 , 2 m. Kemudian pembangunan lantai jemur, dengan luas 160 m, serta pembanguna pendukung lainnya.
Lumbung pangan masyarakat memiliki peran strategis, dalam menjamin keberlangsungan kegiatan cadangan pangan, dan distribusi pangan dimana dapat meng’optimalkan potensi produksi yang di dukung dengan proses pengolahan dan pemasaran, sehingga meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat dan petani di sekitar Gapoktan.
Hal ini se’iring dengan upaya pengendalian inflasi daerah, dimana dengan adanya peningkatan ketersediaan pangan serta lancarnya proses distribusi pangan, kami yakin angka inflasi daerah dapat di kendalikan.
” Maka harapan Kami dengan di resmikan 6 bangunan infrastruktur Lumbung Pangan dan sarana pendukung lainnya di 6 gapoktan oleh Pak Bupati hari ini, hal ini bisa menjadi suatu stimulan bagi kita semua, untuk aktif berperan serta dalam mendukung terlaksana kegiatan Lumbung pangan masyarakat, sehingga meningkatnya ketersediaan akses dan pemanfa’atan pangan untuk masyarakat Pangandaran Juara, ”ujarnya.
Sementara, tokoh masyarakat Sidamulih, Dedi Hartoyo berharap pihak pemerintah daerah membantu untuk permodalan ke pihak gudang atau mengusahakan untuk bisa bekerja sama dengan salah satu bank untuk membuat produk Resi Gudang.
Resi gudang itu semacam tempat penyimpanan (lumbung padi) yang umum disebut leuit.“ tujuannya agar harga gabah kering para petani tidak jatuh saat panen tiba, ” kata Dedi.
Menurutnya, apabila lumbung padi ini tidak di suplai permodalan untuk membeli gabah para petani, dihawatirkan gudang ini selesai dibangun akan terbengkalai dan mangkrak bernasib sama seperti KUD yang dibangun di masa Orde Baru tahun 90'han. Waktu itu gedung KUD dibangun ti tiap desa.
Kami tau konsep Resi Gudang itu kan sudah dipakai para leluhur untuk menyimpan gabah, dimana para petani biasa menjualnya sesudah masa panen yang harganya tidak murah, ” terangnya. Dedi pun mengajak semua pihak mendukung adanya resi gudang di kabupaten pangandaran.
“ Biasanya kan petani di kita itu menjual gabah disaat panen tiba, otomatis harganya dipermainkan tengkulak dengan harga anjlok, bulan berikutnya harga gabah kembali naik, tapi kan gabahnya sudah habis dijual karena tidak disimpan di lumbung.
"Biasanya karena kebutuhan finansial, walaupun harga gabah sedang murah kalau sudah dijemur dan kering, ya langsung dijual, " ucap Dedi.
Untuk antisipasinya, ya lumbung padi dengan konsep Resii gudang itulah jawabannya, " ujar Dedi. (Zesykha)