PANGANDARAN JAWA BARAT - Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar sejatinya tidak hanya menstimulasi merdeka belajar, tapi juga merdeka mengajar.
Demikian disampaikan
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten pangandaran
H. Badruzaman saat menjadi narasumber pada kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Implementasi Kurikulum Madrasah yang digelar oleh Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) Kab. Pangandaran, bertempat di Hotel Laut Biru Pangandaran, Rabu (25/01/2023).
Dikatakannya bahwa, hakekat belajar itu sendiri adalah memerdekakan manusia, maka model pembelajaran dengan kurikulum merdeka ini menurut hemat saya sejalan dengan hakikat dari belajar itu sendiri yang pada gilirannya memberi ruang kepada setiap pendidik dengan profesinya mengambil berbagai model, strategi dan pendekatan dalam pembelajaran yang semakin terarah dan bermakna.
Penerapan kurikulum merdeka belajar telah sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada situasi saat ini, di mana menurutnya para peserta didik dihadapkan pada era revolusi industri 4.0 bahkan 5.0.
“Oleh karena itu, saya berharap seluruh stakeholder yang ada di madrasah harus mampu beradaptasi setiap perubahan dengan sikap yang positif antara lain kita harus merasa tidak berjarak namun tetap kritis dan mengambil manfaat yang diperlukan, ” katanya.
Kakankemenag menuturkan bahwa, saat ini di Kabupaten Pangandaran baru ada empat madrasah yang menjadi piloting pelaksanaan penerapan kurikulum merdeka.
“Dari sepuluh kecamatan, baru ada empat lembaga yang siap mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar yaitu MTsN 1 Pangandaran, MTsN 2 Pangandaran, MTs YPK Cijulang dan MAN 1 Pangandaran.
Untuk itu, seluruh peserta diharapkan mampu memahami filosofi, isi, proses, dan output pembelajaran dari kurikulum merdeka.
“Yang terpenting sepulang dari sini, ada komitmen diri dari bapak ibu semua untuk meyakini bahwa kurikulum merdeka ini memberi ruang terbaik bagi setiap kita yang berpikir dengan baik, " katanya.
Baca juga:
Mengenal 13 Istri Nabi Muhammad SAW
|
Maka dari itu, tambah Kakankemenag, disaat kita berpikir bisa maka pasti kita bisa, dan ketika menganggap perubahan ke depan membutuhkan kemampuan, disitu kita perlu mengadaptasi tantangan dengan sangat cepat dan tepat, ” ujarnya.
Pendidikan dan pelatihan implementasi kurikulum merdeka yang difasilitasi pemerintah daerah ini menghadirkan Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Bandung Dr. H. Mumuh Muhtarom M.Pd, Kepala Kemenag Pangandaran Dr. H. Badruzaman, S. Ag, M.Pd, Bunda Literasi Kab. Pangandaran, Hj. Ida Nurlaila Jeje Wiradinata, Plt. Kabag Kesra Kab. Pangandaran H. Usep Ependi, M. Pd serta Ketua MUI Kab. Pangandaran KH. Otong Aminudin.
Kegiatan turut dihadiri Aisten Daerah I, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Pangandaran, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Pangandaran, Ketua DPD PGM Indonesia Kab. Pangandaran.**
(Anton AS)