PANGANDARAN JAWA BARAT - Masih dalam upaya mendorong percepatan penanganan stunting di Kabupaten Pangandaran, Wakil Bupati Pangandaran H Ujang Endin Indrawan mendorong penanganan stunting mestinya lebih serius karena ini lintas sektoral yang tidak bisa ditangain oleh satu intansi melainkan harus bersama-sama.
Demikian disampaikan Wakil Bupati Pangandaran dalam Kegiatan Rapat Koordinasi Evaluasi Penanganan, Penurunan dan Pencegahan Stunting di Kabupaten Pangandaran, selasa (29/11/2022) di Tourist Information Centre Pangandaran.
Wabup pun menuturkan, salah satu visi Kabupaten Pangandaran yaitu mengurangi kemiskinan dan target di tahun 2022 itu zero stunting...ya, itu karena sangat erat kaitsnnya dengan kemiskinan
“Harusnya tahun 2022 itu zero stunting...ya karena Stunting sangat erat hubungannya dengan kemiskinan dan hampir 100% yang stunting ini keluarganya tidak mampu. Kalau kita mencanangkan pada salah satu visi Kabupaten Pangandaran dengan mengurangi kemiskinan yaitu salah satunya dengan cara menangani stunting”.
Wabup pun menyampaikan bahwa, diperlukan perhatikan khusus dalam menentukan stunting, daridata awal supaya puskesmas dapat berkoordinasi dengan Rumah Sakit
“Untuk penanganan stunting itu yang perlu diperhatikan yaitu data awal artinya untuk menentukan stunting atau tidaknya, yang penting itu adalah bagaimana diketahui dulu apa penyebabnya agar nanti puskesmas berkoordinasi dengan Rumah Sakit, ” Katanya.
Wakil Bupati Pangandaran menyebut bahwa pemeriksaan dini sangat penting dalam pencegahan stunting...ya, itu harus dimulai dari posyandu.
“penanganan Stunting itu harus di mulai dari posyandu karena pemeriksaan dini itu sangat penting. selain itu bukan hanya faktor kemiskinan saja, akan tetapi pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan pun perlu terus ditingkatkan” Ujarnya.
Turut hadir Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Yadi Sukmayadi, S.Kep., MM, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Pangandaran serta pejabat Lingkup Kabupaten Pangandaran.**
(Anton AS)