Lumbung Pangan Padi Dikelola dengan Sistem Tunda Jual, Penyimpanan, Pendistribusian, Pengolahan Sampai Perdagangan

    Lumbung Pangan Padi Dikelola dengan Sistem Tunda Jual, Penyimpanan, Pendistribusian, Pengolahan Sampai Perdagangan

    PANGANDARAN JAWA BARAT - Dengan adanya lumbung pangan masyarakat, kita dapat mengelola hasil produksi terutama komoditas padi dengan sistem tunda jual, penyimpanan, pendistribusian, pengolahan sampai perdagangan.

    Demikian dikatakan Bupati Pangandaran H Jeje Wiradita dalam pidato sambutannya pada acara Peresmian (gunting pita) Lumbung Pangan Masyarakat ( LPM) tahun anggaran 2022, bertempat di Gapoktan Sidamukti Dusun Karanghonje RT 005, Rw 006, Desa Sidamulih Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, Senin (16/01/2023).

    Disampaikannya bahwa, pangan merupakan masalah penting dan strategis bagi keberlangsungan hidup umat manusia. 
    Kebutuhan manusia akan pangan adalah hal yang sangat mendasar, sebab pangan adalah salah satu syarat utama penunjang kehidupan.

    Seperti kita ketahui bersama, Kabupaten Pangandaran itu memiliki lahan pertanian yang sangat luas dan produktif. Hal tersebut merupakan potensi Kabupaten Pangandaran terutama dalam penyediaan pangan. Dengan kata lain, kita memiliki ketersediaan pangan khususnya beras yang cukup melimpah, namun, produk beras kita ini masih kalah saing dengan produk daerah lain. Sehingga bagaimana cara kita terutama pemerintah membantu masyarakat dalam memperoleh produk pangan dengan kualitas yang bagus dan dapat masuk ke pasaran. Lumbung pangan masyarakat inilah yang menjadi jawaban dari permasalahan tersebut.

    ” Sejalan dengan arahan Bapak Presiden, bahwa perlu adanya kerjasama dalam pengendalian inflasi. Untuk menekan kenaikan harga disuatu daerah dapat dilakukan dengan mendatangkan komoditas daerah lain yang memiliki pasokan melimpah ( surplus ).

    ”Jadi dengan adanya lumbung pangan masyarakat ini kita dapat mengelola hasil produksi terutama komoditas padi dengan sistem tunda jual, penyimpanan, pendistribusian, pengolahan sampai perdagangan, ”kata Jeje

    Menurutnya, proses dari hulu ke hilir yang termuat dalam satu sistem lumbung pangan masyarakat ini akan menjaga pasokan dan harga beras di tingkat produsen hingga inflasi daerah dapat terkendali. 

    Selain itu peran lumbung pangan masyarakat juga sebagai wadah tersedianya cadangan pangan masyarakat, serta antisipasi apabila terjadinya kerawanan pangan akibat gangguan produksi, bencana alam.

    ” Lumbung pangan masyarakat dapat berjalan dengan baik, sehingga di harapkan dengan terlaksananya kegiatan tersebut dapat menjadi sumber ekonomi baru di tingkat pedesaan khususnya di 5 desa penerima bantuan dan umumnya di-seluruh wilayah Kabupaten Pangandaran, ” Ucapnya.

    Selanjutnya, bagaimana agar program ini bisa berjalan dengan baik, maka pengurus dan anggota gapoktan dapat aktif bekerja dan yang tidak kalah penting yaitu, menjungjung tinggi kerjasama dan semua ikut berkontribusi memanfaatkan fasilitas lumbung pangan ini dan sarana pendukung lainnya secara maksimal, sehingga dapat membuka lapangan kerja dan meningkatkan penghasilan petani.

    Selain itu pengelola gapoktan diharapkan mempunyai ide yang kreatif dan inovatif. Misalnya dengan membuat packaging produk semenarik mungkin dan membuat torobosan lainnya sehingga produksi beras hasil lumbung pangan masyarakat ini dapat terus berjalan sehingga kesejahtraan masyarakat meningkat dan menjadikan Pangandaran Juara, ”ujarnya.

    Sementara, tokoh masyarakat Sidamulih, Dedi Hartoyo berharap pihak pemerintah daerah membantu untuk permodalan ke pihak gudang atau mengusahakan untuk bisa bekerja sama dengan salah satu bank untuk membuat produk Resi Gudang.

    Resi gudang itu semacam tempat penyimpanan (lumbung padi) yang umum disebut leuit.“ tujuannya agar harga gabah kering para petani tidak jatuh saat panen tiba, ” kata Dedi.

    Menurutnya, apabila lumbung padi ini tidak di suplai permodalan untuk membeli gabah para petani, dihawatirkan gudang ini selesai dibangun akan terbengkalai dan mangkrak bernasib sama seperti KUD yang dibangun di masa Orde Baru tahun 90'han. Waktu itu gedung KUD dibangun di tiap desa.

    Kami tau konsep Resi Gudang itu kan sudah dipakai para leluhur untuk menyimpan gabah, dimana para petani biasa menjualnya sesudah masa panen yang harganya tidak murah, ” terangnya. Dedi pun mengajak semua pihak mendukung adanya resi gudang di kabupaten pangandaran.

    “ Biasanya kan petani di kita itu menjual gabah disaat panen tiba, otomatis harganya dipermainkan tengkulak dengan harga anjlok, bulan berikutnya harga gabah kembali naik, tapi kan gabahnya sudah habis dijual karena tidak disimpan di lumbung.
    "Biasanya karena  kebutuhan finansial, walaupun harga gabah sedang murah kalau sudah dijemur dan kering, ya langsung dijual, " ucap Dedi.

    Untuk antisipasinya, ya lumbung padi dengan konsep Resii gudang itulah jawabannya, " ujar Dedi. 

    Hadir pada acara gunting pita, Kepala Dinas Kelautan perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pangandaran, Dedi Surachman, S.Sos., MM, Kepala Bappeda, Kadis Kopdagin, Kadishub, Kadis Kominfo, Kepala Dinsos Pmd Pangandaran, Ketu DPRD yang di wakili dari Praksi PDI Perjuangan, Kapolres Pangandaran, Kasatpol PP, Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat daerah, Camat Sidamulih, Camat Pangandaran, Camat Kalipucang, Camat Padaherang, Camat Mangunjaya, Danramil Sidamulih, Danramil Pangandaran, Danramil Kalipucang, Danramil Padaherang, Danramil Mangunjaya, Kapolsek Sidamulih, Kepala Desa Sidamulih, Kepala Desa Purbahayu, Kepala Desa Banjarharja, Kepala Desa Sukanegara, Kepala Desa Mangunjaya, dan Para anggota LPM Gapoktan Sida Mukti dan tamu Undangan lainnya.      (Anton AS)

    pangandaran jawa barat
    Anton atong sugandhi

    Anton atong sugandhi

    Artikel Sebelumnya

    Bupati Pangandaran Resmikan Lumbung Pangan...

    Artikel Berikutnya

    Siswa MAN 2 Pangandaran Juara BLA International...

    Berita terkait